Rabu, Juni 10, 2009

Cermin is Mirror

Lewat cermin itu pula para ilmuwan bisa mengetahui bagaimana otak merekonstruksi informasi dua dimensi yang dikirimkan sel reseptor retina menjadi gambar berkualitas tiga dimensi sebagaimana aslinya. “Cermin adalah sistem realitas virtual terbaik yang bisa kita buat,” kata Bertamini.


Peneliti lain menemukan bahwa lapisan dari kaca yang ditemukan pada 5.000 sebelum Masehi itu tanpa disadari juga bisa mempengaruhi perilaku manusia, terkadang efeknya sangat positif. Seseorang yang diuji dalam ruangan becermin besar terbukti bekerja lebih keras, mau menolong, dan tidak tergoda untuk menyontek bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mengerjakan tes serupa di ruangan minus cermin.

Dalam studi itu, yang dipublikasikan dalam Journal of Personality and Social Psychology, C. Neil Macrae, Galen V. Bodenhausen, dan Alan B. Milne menemukan bahwa orang dalam ruangan dengan cermin secara komparatif juga akan menilai orang lainnya berdasarkan stereotip sosial, seperti jenis kelamin, ras, atau kepercayaan. “Ketika orang bisa melihat dirinya sendiri, mereka cenderung berhenti dan berpikir apa yang sedang mereka lakukan,” kata Bodenhausen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar






Artikel pada kategori yang sama